Kepala DPKA: Bedah Buku, Sarana Meningkatkan Pengetahuan dan Memperluas Wawasan

BANDA ACEH – Bedah buku merupakan sebuah kegiatanyang bertujuan untuk mengkritisi, menganalisis, dan memahami isi sebuah buku secara mendalam, baik secara formal maupun informal. Bedah buku bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang isi, pesan, gaya penulisan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam buku tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Edi Yandra, dalam sambutannya, pada acara Bedah Buku ‘Meurawon’ karya Ferhat, di aula Mall Baca Aceh, Selasa (3/6/2025).

“Bedah buku sangat bermanfaat, terutama untuk meningkatkan pengetahuan, memperluas wawasan, menginspirasi dan memotivasi seseorang untuk menulis, mengembangkan kemampuan menulis, meningkatkan daya literasi, melestarikan warisan tradisi lisan, menciptakan wadah diskusi dan menumbuhkan kebanggaan terhadap budaya lokal,” ujar Edi.

Oleh karena itu, Edi berharap, kegiatan bedah buku ini dapat memotivasi dan menginspirasi para peserta untuk gemar menulis. Para pembaca dan peserta diharapkan dapat memperoleh informasi nilai-nilai dan pengetahuan serta budaya masyarakat tempo dulu, yang dapat diadopsi dan dikembangkan untuk zaman modern saat ini.

Dalam sambutannya, Kepala DPKA juga mengungkapkan, budaya menulis bukanlah hal baru bagi masyarkat aceh, karena sejak zaman dahulu banyak karya-karya tulis yang dihasilkan oleh ulama-ulama pada masa Kesultanan Aceh seperti syeikh Hamzah Fansuri, Syeikh Syamsuddin As-Sumatrani, Syeikh Nuruddin Ar-Raniry dan Syeikh Abdurrauf As-Singkili.

“Bahkan hasil karya-karya para ulama kita ini terkenal hingga kini, karena para ulama kita menuangkan semua hasil pemikiran mereka ke dalam tulisan,” ungkap Edi.

Untuk itu, Edi mengingatkan para peserta, bahwa menulis adalah hal yang sangat penting, karena ini merupakan kemampuan dasar manusia, sarana komunikasi, dan media untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan pengalaman.

“Menulis membantu memperkuat daya ingat, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, menulis juga merupakan sarana untuk belajar, menghibur, menghasilkan uang, dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan,” ucap Edi.

“Saya berharap, para peserta dapat menjadikan kegiatan ini sebagai moment strategis selaku generasi muda islam, untuk menyerap ilmu dan aspirasi dari Ferhat sebagai penulis buku yang akan kita bedah pada hari ini,” pungkas Kepala DPKA. []

Share