DPKA Gelar Bimbingan Teknis SPP dan TIK Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Banda Aceh – Seiring berkembangnya kemanjuan teknologi, perpustakaan berbasi teknologi juga terus diterapkan, hal ini selain dapat menjangkau masyarakat luas juga sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat untuk mempermudah aksesnya terhadap dunia literasi.

Perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat yang menyediakan informasi dan fasilitas belajar masyarakat berperan sangat penting untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Saat ini yang dilakukan pemerintah salah satunya iyalah program transformasi perpustakaan umum yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, dan menunjang fungsi perpustakaan sebagai sarana pembelajaran seumur hidup serta untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Dalam memberikan layanan kepada pemustaka, pemerintah wajib menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi yang terjadi saat ini. Kepala dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Dr. Edi Yandra, S.STP,MSP, menyatakan, untuk meningkatkan kualitas layanan, perpustakaan dapat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti masyarakat dan swasta. Peran serta masyarakat bisa dalam pembentukan, pengelolaan, penyelenggaraan, pengembangan dan pengawasan.

Program transformasi perpustakaan merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan perpustakaan di daerah, pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

“Provinsi Aceh tahun 2018 merupakan salah satu provinsi penerima manfaat program transformasi perpustakaan umum berbasis inklusi sosial di 4 (empat) Kabupaten yaitu Nagan Raya, Aceh Besar, Bener Meriah dan Aceh Tengah.  pemerintah Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh tahun 2019 dan 2021 sudah mereplikasi program transformasi pada 8 (delapan) kabupaten penerima manfaat dengan memperluas program ke desa – desa sebanyak 40 perpustakaan desa.” Ujar Dr. Edi Yandra, S.STP,MSP, saat pembukaan Bimbingan Teknis SPP dan TIK Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Bagi Pengelola Perpustakaan Desa/Gampong tahun 2021, Rabu (24/4/2021), di hotel Kryad, Banda Aceh.

Lebih lanjut Dr. Edi Yandra, S.STP,MSP menyampaikan program ini merupakan upaya pengembangan perpustakaan sebagai community learning centre yang berbasis teknologi informasi. Dengan meningkatnya akses terhadap informasi yang diharapkan dapat meningkat pula kualitas hidup masyarakat. Perpustakaan diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan sesuai dengan isue-sue di masyarakat dengan pelibatan masyarakat secara aktif di kegiatan perpustakaan.

“Seiring berkembangnya teknologi maka kebutuhan dalam memberikan layanan IT seperti komputer dan internet sebagai kebutuhan perpustakaan dirasa semakin meningkat, sehingga dibutuhkan keterampilan untuk mengelola layanan IT di perpustakaan untuk layanan prima.”, tambahnya.

Sementara itu Kabid Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan, Mustika Hayati, S.Sos, MM, mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh oleh  50 peserta yang berasal  dari 4 kabuten yaitu, Aceh Timur, Aceh Barat, Bireuen dan Gayo Lues.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang strategi-strategi pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi, yaitu: strategi pelibatan masyarakat, strategi peningkatan layanan informasi dan startegi advokasi.” Ujar Mustika Hayati, S.Sos, MM.

Share