Perpusnas Perluas Program Revitalisasi Perpustakaan Umum Berbasis Inklusi Sosial di Aceh

Banda Aceh – Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Dinas Perpustakan dan Kearsipan (Arpus) Aceh menggelar Sosialisasi pedoman lembaga akreditasi perpustakaan dan sosialisasi pengembangan program revitalisasi.

Sosialisasi yang dilaksankan Selas (20/08/2019) di hotel Hermes Palace, Banda Aceh ini bertujuan untuk, meningkatkan kepercayaan masyarakat (pemustaka) terhadap kinerja perpustakaan serta menjamin konsistensi kualitas kegiatan perpustakaan yang diakreditasi.

“Sedangkan manfaat akreditasi bagi perpustakaan yang diakreditasi dapat meningkatkan motivasi lembaga perpustakaan untuk meningkatkan kinerjanya dan khusus untuk sumberdaya manusianya yang juga pustakawan perlu juga disertifikasi,” ujar Drs. Deni Kurniadi, M.Hum. Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional, saat membuka acara sosialisasi.

Drs. Deni Kurniadi, M.Hum menambahkan,model program tranformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial,  “ Yang kita jadikan model, perpustakaan tidak lagi menunggu pengunjung untuk layanan membaca, tapi bagaimana layanan perpustakaan bermanfaat untuk mensejahterakan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Arpus Aceh, Dr. Wildan, M.Pd mengatakan, pada tahun 2018 lalu Provinsi Aceh merupakan salah satu penerima manfaat program Revitalisasi perpustakaan umum berbasis inklusi sosial di empat Kabupaten, yaitu, Nagan Raya, Aceh Besar, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

“Pada tahun 2019 ini perpustakaan nasional memperluas program ke perpustakaan desa/gampong sebanyak 18 desa/gampung di Aceh,” ujar Dr. Wildan, M.Pd.

Ia mengharapkan program ini dapat berjalan baik dan lancar, sehingga dapat meningkatkan minat literasi masyarakat yang berimbas pada meningkatnya sumber daya manusia dan kesejahteraan.

Share