Kepala ANRI Buka Rakornis Kearsipan dan Perpustakaan Se-Aceh 2025 di Sabang

Sabang – Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Dr. Mego Pinandito, M.Eng, membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Kearsipan dan Perpustakaan se-Aceh Tahun 2025 yang digelar di Hotel Mata Ie Resort, Kota Sabang. Ia didampingi oleh Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST), Muhamad Ihwan.

Rakornis yang berlangsung selama empat hari, (17–20 Juni 2025) ini mengusung tema Sinergisitas Program Kegiatan dalam Peningkatan Digitalisasi Arsip, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM). Tema tersebut mencerminkan upaya bersama untuk memperkuat integrasi program lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah.

Dalam sambutannya Kepala ANRI menekankan pentingnya perencanaan yang sinergis dan komprehensif dalam pengelolaan arsip dan perpustakaan. “Perencanaan ini juga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih terarah, pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, dan pemahaman yang lebih baik terhadap lingkungan eksternal, sehingga akan meningkatkan kualitas kehidupan,” ujarnya.

Ia juga mendorong Pemerintah Aceh untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan arsip, sumber daya manusia di bidang kearsipan, serta infrastruktur yang memadai. Tak hanya itu, percepatan digitalisasi kearsipan menurutnya menjadi langkah penting untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan aksesibilitas informasi publik.

Rakornis ini dihadiri oleh Walikota Sabang, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI, Dr. Adin Bondar, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Edi Yandra beserta jajarannya, Kepala Bappeda Aceh, Kepala Bappeda Kota Sabang, serta para Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dari 23 kabupaten/kota se-Aceh.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Edi Yandra, yang juga menjadi Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa Rakornis ini bertujuan untuk mewujudkan sinergitas dan sinkronisasi program antara provinsi dan kabupaten/kota, serta mengidentifikasi isu dan permasalahan strategis yang dihadapi daerah dalam bidang perpustakaan dan kearsipan.

Rakornis yang diikuti oleh 46 peserta ini juga menghadirkan sejumlah narasumber nasional, termasuk dari ANRI, Perpusnas RI, Bappeda Aceh, dan unsur internal Dinas Arpus Aceh. Topik-topik utama yang dibahas meliputi strategi percepatan pengembangan kearsipan, sinkronisasi perencanaan pembangunan, serta identifikasi tantangan dan peluang kebijakan di tingkat daerah.

Kegiatan ini menghasilkan sejumlah rumusan isu strategis yang akan dijadikan dasar dalam penyusunan program kerja bersama ke depan. “Diharapkan, hasil Rakornis dapat memperkuat arah kebijakan yang selaras dengan kebutuhan riil masyarakat dan mendukung pembangunan yang berbasis data dan arsip yang berkualitas,” ujar Edi Yahdra.

Share