
Banda Aceh – Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) semakin mendorong peningkatan keterpaduan dan efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional.
ANRI telah melakukan kerja bersama dengan Kementerian PANRB, Kementerian Komunikasi dan Informatika, BSSN untuk mengembangkan aplikasi umum bidang kearsipan dinamis sebagaimana yang diamanatkan dalam Perpres. Hal ini dimaksudkan agar terwujudnya integrasi layanan kearsipan.
Atas hal tersebut Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Aceh menyelenggarakan Workshop Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) dengan tema “Terwujudnya Arsip Dinamis Elektronik Terintegrasi” diaula Dinas Perpustakaan dan kearsipan Aceh yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 23 maret 2022.
Kegiatan workshop ini dihadiri langsung oleh kepala ANRI Drs. Imam Gunarto, M.Hum sebagai narasumber.
Drs. Imam Gunarto, M. Hum mengatakan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI telah menetapkan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) sebagai aplikasi umum bidang Kearsipan Dinamis.
“Dengan implementasi ini diharapkan semua elemen daerah menggunakan aplikasi Srikandi, agar pengelolaan arsip elektronik yang tercipta secara masif pada sebelum dan yang akan datang dapat dikelola dengan baik dan tertib. Semoga dengan terlaksananya acara ini dapat menjadi lompatan besar bagi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mewujudkan e-Government dan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh mengatakan kegiatan ini diikuti antusias oleh 74 peserta dari 54 SKPA yang ada dilingkungan Pemerinta Aceh.
“Kegiatan Bimtek ini sangat menunjang kegiatan bidang Kearsipan Dinamis dalam penyelenggaraan layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik,” ujar Dr. Edi Yandra, STP, MSP.
“Salah satu manfaat Teknologi Informasi dalam pengelolaan arsip adalah menuju paperless society dan menghemat ruangan/sarana prasarana (dari gedung ke server) sekaligus ramah lingkungan,” tambahnyanya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat mewujudkan kelancaran komunikasi kedinasan secara elektronik antar pencipta arsip melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi guna mendukung penyelenggaraan reformasi birokrasi.
Dimana para peserta diberikan pemahaman secara langsung tentang mengelola surat secara elektronik, mulai penguploadtan surat secara elektronik, pendataan, penandatangan, hingga pengiriman suarat secara elektronik.
video: Doc BAST Aceh