
Banda Aceh – Pj Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ayu Candra Febiola Nazuar, menghadiri dan menyaksikan kegiatan Story Telling atau mendongeng bersama ratusan anak-anak PAUD yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Selasa 16 Agustus 2022, di gedung Perpustakaan Aceh.
Kegiatan tersebut disambut antusian oleh para guru dan anak – anak, dimana dogeng disampaikan oleh Bunda Ani yang mengusung tema “Menumbuhkan Kegemaran Membaca Pada Anak Usia Dini”
Pj Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ayu Candra Febiola Nazuar, mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak – anak, untuk memotivasi anak – anak dan mengajarkan anak – anak untuk berliterasi.
ia menambahkan budaya membaca menjadi sebuah keharusan dan perlu digalakkan kembali, terutama bagi kalangan orang tua, khususnya ibu yang menjadi madrasah pertama anak.
Dengan begitu mereka akan meneladaninya setiap kegiatan itu dalam keseharianya. Sehingga budaya membaca itu pun akan mengakar dari rumah.
“Saya tinggal di lingkungan, keluarga yang suka mendongeng dan budaya membaca juga kuat di rumah. Jadi menurut Saya dengan digabung (kegiatan) membaca dan mendongeng ini cukup luar biasa, karena anak-akan lebih menyukainya dan mengenai membaca,” ujarnya.
Selain itu Bunda PAUD ini juga berharap kalangan orang tua menumbuh kembakan budaya bada pada anak usia dini. Berdasarkan amatannya budaya membaca di kalangan para orang tua masih sangat minim, membuat minat baca masih rendah di Aceh. Karenanya ia menginginkan budaya membaca ini harus terus digelorakan, apalagi, komunitas membaca di Aceh relatif banyak.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Edi Yandra, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca dan literasi pada anak usia dini melalui story telling (mendongeng).
Mendongeng, kata Edi, adalah metode penyampaian cerita yang lebih atraktif, teknik ini juga bermanfaat untuk melatih kemampuan mendengar, dan menangkap jalan cerita pesan moral yang disampaikan secara menyenangkan.
Ia menerangkan, tujuan dari story telling (mendongeng) tentu saja bukan untuk mencetak anak-anak menjadi sastrawan.
Melainkan menjadi sebuah contoh bahwa mendongeng bisa menjadi aktivitas berkomunikasi dengan anak secara mudah, murah, dan efektif dalam menyampaikan pesan kepada anak. Hanya saja diperlukan modal usaha, imajinasi dan kemauan dari orangtua.
Menyikapi hal tersebut, maka DPKA melalui Sub. Bidang Minat dan Budaya Baca melakukan kegiatan storytellin ini untuk menyentuh langsung akar permasalahan yang dihadapi oleh para generasi penerus bangsa, yaitu rendahnya minat baca.
“Diharapkan, melalui acara storytelling, ini dapat menumbuhkan minat baca yang besar pada anak. Hal ini terbukti dari antusiasnya anak- anak dalam mengikuti kegiatan tersebut,” pungkasnya.