Bunda Literasi adalah Penggerak Tumbuh Kembang Minat Baca Masyarakat

BANDA ACEH – Bunda Literasi adalah tokoh panutan yang menjadi penggerak bagi tumbuh kembangnya budaya dan minat baca di tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Layanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Zulfadli, saat menghadiri pengukuhan Bunda Literasi Kota Banda Aceh, Rabu (21/5/2025).

“Kami menyambut baik pengukuhan Bunda Literasi Kota Banda Aceh. DPKA siap berkolaborasi dalam upaya meningkatkan tumbuh kembang dan minat baca masyarakat Banda Aceh dan Aceh secara lebih luas,” ujar Zulfadli.

Prosesi pengukuhan dilakukan oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah kepada Dessy Maulidha Azwar, di Gedung Layanan Perpustakaan Daerah Kota Banda

Prosesi pelantikan juga dirangkai dengan pembukaan Festival Literasi Kota Banda Aceh Tahun 2025, yang mengusung tema ‘Merajut Kolaborasi Menuju Literasi Unggul, Kreatif, Terampil dan Berdaya Saing’

Wakil Wali Kota Banda Aceh dalam sambutannya mengapresiasi inisiasi Festival Literasi ini. Afdhal menilai, kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan era globalisasi.

“Seluruh rangkaian kegiatan ini seperti workshop, talkshow, dan diskusi interaktif akan memberikan bekal kepada peserta untuk dapat mencari, mengevaluasi, dan mengelola informasi secara efektif,” ujar Afdhal.

“Kegiatan ini juga sejalan dengan misi Illiza-Afdhal yaitu Meningkatkan literasi digital bagi generasi muda agar mampu berkompetisi dan mendapatkan peluang ekonomi,” sambung Afdhal.

Afdhal mengungkapkan, di era globalisasi, arus informasi mengalir begitu deras baik secara langsung maupun melalui platform digital, sehingga memberikan kemudahan kepada setiap kalangan untuk mengakses informasi.

“Namun, kemudahan ini juga membuka peluang bagi penyebaran hoaks dan disinformasi yang dapat merusak tatanan sosial dan kepercayaan publik. Oleh karena itu, Masyarakat dituntut untuk lebih bijak dan cerdas dalam mengonsumsi informasi,” imbau Afdhal.

Afdhal menjelaskan, tantangan literasi lainnya yang saat ini juga dihadapi adalah rendahnya minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan. Berdasarkan Data dari BPS, pada Tahun 2024, tingkat kunjungan masyarakat Banda Aceh ke perpustakaan sebesar 0,38 persen perhari dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat kota Banda Aceh adalah 69,63 persen.

“Ini menunjukkan bahwa Minat kunjungan masyarakat Banda Aceh ke perpustakaan masih tergolong rendah. Tantangan ini tentunya menjadi tugas besar bagi Pemerintah Kota dan dinas terkait serta bagi para orang tua untuk menanamkan budaya membaca pada anak sejak usia dini. Dan Kita berharap di tahun 2025 ini Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat kota Banda Aceh akan meningkat,” kata Afdhal.

Oleh karena itu, sambung Afdhal, kehadiran Bunda Literasi memiliki peran sentral dalam pengembangan budaya literasi masyarakat, memberikan pertimbangan dalam pengembangan literasi, mengkampanyekan pentingnya literasi, serta menjadi contoh dalam memasyarakatkan budaya membaca.

‘Kolaborasi antara Bunda Literasi dengan Pemerintah Kota maupun pihak terkait tentunya akan menjadi Kolaborasi yang hebat dalam pembudayaan kegemaran membaca bagi masyarakat. Literasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas hidup dan memajukan masyarakat,” pungkas Afdhal. []

Share