Komisi II DPR RI Meminta Badan Arpus Aceh Lebih Aktif Mencari Data Kearsipan

DSC_1375

Banda Aceh – Komisi II DPR RI melaksanakan kunjungan kerja ke Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh (Arpus), dalam rangka menyerap inpirasi dan mengetahui perkembangan beberapa intansi yang ada di Aceh.

Dalam kunjungan tersebut rombongan komisi II DPR RI yang diketuai oleh wakil ketua DPR RI komisi II Ahmad Riza Patria, sempat memantau Jaringan Informasi Kearsipan Nasional yang mendaptkan beberapa sertifikat teraktif, salah satunya sertifikat ISO dari Tuv Nord, selain itu para anggota DPR RI dari komisi II ini juga memantau arsip-arsip yang disimpan di depo Badan Arpus Aceh.

Dari hasil kunjungan kerja dan pantauan komisi II, Ahmad Riza Patria meminta Badan Arpus Aceh kedepannya dapat lebih aktif mencari data mengenai kearsipan yang akan di mengakusisi data dan arsip penting lainnya.

“Arsip di Aceh sangat baik, sangat progresif mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik lagi dan dikuti oleh arsip – arsip di Provinsi lain.” Ujar Ahmad Riza Patria, Senin (16\4\2015) disela sela kunjungan kerjanya.

 

DSC_1264

Ahmad Riza Patria juga meminta Badan Arpus Aceh untuk meningkatkan penyelamatan arsip apabila terjadinya bencana gempa dan tsunami seperti 2004 silam, sehingga dapat menjadi contoh bagi arsip di provinsi lain dalam menyelamtakan arsip dari bencana alam.

Sementara itu kepalan Badan Arpus Aceh, Drs. Hasanuddin Darjo menyatakan Badan Arpus Aceh dan perpustakaan Aceh hingga saat ini telah memberikan manfaat perannya kepada masyarakat, dimana saat tsunami melanda Aceh banyak masyarakat yang meminta pihaknya untuk menyelamatkan data-data dan arsip penting, terutama arsip pertanahan.

“Kita sudah memberikan manfaat terhadap peran penting kita yang menyelamatkan dan menyimpan arsip-arsip terutama arsip pertanahan pada tsunami lalu,” katanya.

Kedepan pihaknya berjanji akan terus meningkatkan pelayanan yang ada di Badan Arpus Aceh, namun pihaknya mengakui kekurangan sumber daya manusia untuk pengolahan arsip yaitu arsip paris.

“SDM yang kita miliki sangat kurang, arsip paris yang kita miliki hanya 70 orang diseluruh daerah (Aceh), sedangkan yang kita butuhkan 300-san arsip paris, di tingkat provinsi kita hanya memiliki 10 tenaga arsip paris tingkat ahli dan madya, ini masih sangat kurang,” tutur Hasanuddin Darjo.

(sumber : Tim Liputan Pelestarian Arsip)

Share